Rabu, 30 Mei 2012

Askeb Letak Lintang


TINJAUAN TEORI
A.    Pengertian
Letak lintang adalah suatu keadaan dimana janin melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong pada sisi yang lain. Pada umumnya bokong berada sedikit lebih tinggi daripada kepala janin, sedangkan bahu berada pada pintu atas panggul. Punggung janin dapat berada di depan (dorsoanterior), di belakang (dorsoposterior) atau di bawah (dorsoinferior).
Letak lintang adalah suatu keadaan dimana janin melintang di dalam uterus dengan kepala pada sisi yang satu sedangkan bokong berada pada sisi yang lain. Letak lintang merupakan salah satu malpresentasi janin yang dapat menyebabkan kelambatan atau kesulitan dalam persalinan. Letak lintang merupakan keadaan yang berbahaya karena besarnya kemungkinan risiko kegawatdaruratan pada proses persalinan baik pada ibu maupun janin.
Letak lintang adalah letak janin dengan posisi sumbu panjang tubuh janin memotong atau tegak lurus dengan sumbu panjang Ibu. Pada letak oblik biasanya hanya bersifat sementara, sebab hal ini merupakan perpindahan letak janin menjadi letak lintang atau memanjang pada persalinan.
Pada letak lintang, bahu biasanya berada di atas pintu atas panggul sedangkan kepala terletak pada salah satu fosa iliaka dan bokong pada fosa iliaka yang lain kondisi seperti ini disebut sebagai presentasi bahu atau presentasi akromion. Posisi punggung dapat mengarah ke posterior, anterior, superior, atau inferior, sehingga letak ini dapat dibedakan menjadi letak lintang dorso anterior dan dorso posterior

B.     Etiologi
Penyebab letak lintang adalah :
·         Dinding abdomen teregang secara berlebihan disebabkan oleh kehamilan multivaritas pada ibu hamil dengan paritas 4 atau lebih terjadi insiden hampir sepuluh kali lipat dibanding ibu hamil nullipara. Relaksasi dinding abdomen pada perut yang menggantung akibat multipara dapat menyebabkan uterus berali kedepan. Hal ini mengakibatkan defleksi sumbu panjang janin menjauhi sumbu jalan lahir, sehingga terjadi posisi oblik atau melintang.
·         Janin prematur, pada janin prematur letak janin belum menetap, perputaran janin sehingga menyebabkan letak memanjang.
·         Plasenta previa atau tumor pada jalan lahir. Dengan adanya plasenta atau tumor dijalan lahir maka sumbu panjang janin menjauhi sumbu jalan lahir.
·         Abnormalitas uterus, bentuk dari uterus yang tidak normal menyebabkan janin tidak dapat engagement sehingga sumbu panjang janin menjauhi sumbu jalan lahir.
·         Panggul sempit, bentuk panggul yang sempit mengakibakan bagian presentasi tidak dapat masuk kedalam panggul (engagement) sehingga dapat mengakibatkan sumbu panjang janin menjauhi sumbu jalan lahir.
C.    Diagnosis
  1. Mudah ditegakkan bahkan dengan pemeriksaan inspeksi saja. Abdomen biasanya melebar kearah samping dan pundus uteri melebar di atas umbilikus
  2. Pemeriksaan abdomen dengan palpasi perasat leopold mendapatkan hasil :
-        Leopold 1 pundus uteri tidak ditemukan bagian janin.
-        Leopold II teraba balotemen kepala pada salah satu fosa iliaka dan bokongpada fosa iliaka yang lain
-        Leopold III dan IV tidak ditemukan bagian janin, kecuali pada saat persalinan berlangsung dengan baik dapat teraba bahu didalam rongga panggul. Bila pada bagian depan perut ibu teraba suatu dataran keras yang melintang maka berarti punggung anterior. Bila pada bagian perut ibu teraba bagian – bagian yang tidak beraturan atau bagian kecil janin berarti punggung posterior
  1. Pada pemeriksaan dalam teraba bagian yang bergerigi yaiti tulang rusuk pada dada janin diatas pintu atas panggul pada awal persalinan. Pada persalinan lebih lanjut teraba klavikula.posisi aksilla menunjukkan kemana arah bahu janin menghadap tubuh ibu. Bila persalinan terus berlanjut bahu janin akan masuk rongga panggul dan salah satu lengan sering menumbun (lahir terlebih dahulu) kedalam vagina dan vulva

D.     Penatalaksanaan
Apabila pada pemeriksaan antenatal ditemukan letak lintang, sebaiknya diusahakan menjadi presentasi kepala dengan versi luar. Sebelum melakukan versi luar harus dilakukan pemeriksaan teliti ada atau tidaknya panggul sempit, tumor dalam panggul, atau plasenta previa, sebab dapat membahayakan janin dan meskipun versi luar berhasil, janin mungkin akan memutar kembali. Untuk mencegah janin memutar kembali, ibu dianjurkan menggunakan korset dan dilakukan pemeriksaan antenatal ulangan untuk menilai letak janin. Ibu diharuskan masuk rumah sakit lebih dini pada permulaan persalinan, sehingga apabila terjadi perubahan letak, segera dapat ditentukan prognosis dan penanganannya. Pada permulaan persalinan, masih dapat diusahakan mengubah letak lintang janin menjadi presentasi kepala asalkan pembukaan masih kurang dari 4 cm dan ketuban belum pecah.
Pada primigravida, jika versi luar tidak berhasil sebaiknya segera dilakukan seksio sesaria. Sikap ini berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagai berikut:
-        Bahu tidak dapat melakukan dilatasi pada serviks dengan baik, sehingga pada primigravida kala I menjadi lama dan pembukaan serviks sukar menjadi lengkap
-        Karena tidak ada bagian besar janin yang menahan tekanan intra-uterin pada waktu his, maka lebih sering terjadi ketuban pecah sebelum pembukaan serviks sempurna dan dapat mengakibatkan terjadinya prolapsus funikuli
-        Pada primigravida versi ekstraksi sulit dilakukan.
Pertolongan persalinan letak lintang pada multipara bergantung kepada beberapa faktor. Apabila riwayat obstetri yang bersangkutan baik, tidak didapat kesempitan panggul, dan janin tidak seberapa besar, dapat ditunggu dan diawasi sampai pembukaan lengkap untuk melakukan versi ekstraksi. Selama menunggu harus diusahakan supaya ketuban tetap utuh dan melarang ibu meneran atau bangun. Apabila ketuban pecah sebelum pembukaan lengkap dan terdapat prolapsus funikuli, harus segera dilakukan seksio sesaria. Jika ketuban pecah, tetapi tidak ada prolapsus funikuli, maka bergantung tekanan dapat ditunggu sampai pembukaan lengkap kemudian dilakukan versi ekstraksi atau mengakhiri persalinan dengan seksio sesaria. Dalam hal ini, persalinan dapat diawasi untuk beberapa waktu guna mengetahui apakah pembukaan terjadi dengan lancar atau tidak. Versi ekstraksi dapat dilakukan pula pada kehamilan kembar, apabila setelah bayi pertama lahir, ditemukan bayi kedua berada dalam letak lintang.
Pada letak lintang kasep, bagian janin terendah tidak dapat didorong ke atas, dan tangan pemeriksa yang dimasukkan ke dalam uterus tertekan antara tubuh janin dan dinding uterus. Demikian pula ditemukan lingkaran Bandl yang tinggi. Berhubung adanya bahaya ruptur uteri, letak lintang kasep merupakan kontraindikasi mutlak melakukan versi ekstraksi. Bila janin masih hidup, hendaknya dilakukan seksio sesaria dengan segera.
Versi dalam merupakan alternatif lain pada kasus letak lintang. Versi dalam merupakan metode dimana salah satu tangan penolong masuk melalui serviks yang telah membuka dan menarik salah satu atau kedua tungkai janin ke arah bawah. Umumnya versi dalam dilakukan pada kasus janin letak lintang yang telah meninggal di dalam kandungan dengan pembukaan serviks lengkap. Namun, dalam keadaan tertentu, misalnya pada daerah-daerah terpencil, jika dilakukan oleh penolong yang kompeten dan berpengalaman, versi dalam dapat dilakukan untuk kasus janin letak lintang yang masih hidup untuk mengurangi risiko kematian ibu akibat ruptur uteri. Namun, pada kasus letak lintang dengan ruptur uteri mengancam, korioamnionitis dan risiko perdarahan akibat manipulasi uterus, maka pilihan utama tetaplah seksio sesaria.



ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE PATOLOGI PADA NY.”M”
GESTASI 29 MINGGU DENGAN LETAK LINTANG

No. Register                : 28 13 44
Tanggal kunjunagn      : 28 April 2012, pukul 09:30 wita
Tanggal pengkajian     : 28 April 2012, pukul 11:00 wita
Pengkaji                      : Sri Wahyuni M

Langkah 1. Identitas data dasar
1.      Identitas Suami/Istri
Nama          : Ny.”M”         /           Tn. “G”
Umur          : 34 Thn           /           36 Thn
Nikah          : ±9 Thn
Suku           :Bugis              /           Bugis
Agama        : Islam             /           Islam
Pendidiikan            : S1                  /           S1
Pekerjaan    : PNS               /           PNS
Alamat        : Jalan Bila Selatan

2.      Data biologis/fisiologis
a.       Riwayat kehamilan sekarang
-         GIVPIIA1
-        HPHT tanggal 8-9-2011, HTP 15-6-2012
-        Ibu mengatakan gerakan janinnya sudah dapat dirasakan sejak umur kehamilan 4 bulan
-        Ibu mengatakan telah mendapat imunisasi TT sebanyak 2 kali
-        Ibu mengatakan perut sebelah kiri sering terasa nyeri  seperti ada tekanan dari dalam dan bila diraba sedikit menonjol, sedangkan perutnya sebelah kanan  sering terasa ada gerakan janin yang menendang
-        Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan selama hamil kecuali resep dari dokter dan pengetahuan dokter
-        Ibu mengatakan cemas dengan kehamilannya
                                                                                      
b.      Riwayat kehamilan yang lalu
No.
Kehamilan
Persalinan
Nifas
Thn.
Ke-
Jenis
Penolong
Perlangsungan
BB
JK
Perlangsungan
KU ibu/bayi
Lamanya menyusui
1.
2005
I
spontan
Bidan
normal
2700
Lk
Normal
baik
2,3 thn
2.
2007
II
spontan
Bidan
normal
3100
Pr
Normal
baik
2 thn
3.
2009
III
Abortus
4.
2011
IV
Hamil saat ini

c.       Riwayat penyakit yang lalu dan sekarang
-        Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit kardiovaskular,hipertensi,penyakit jantung
-        Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit diabetes dan penyakit asthma
-        Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit malaria, dan penyakit kelamin atau HIV/AIDS



d.      Riwayat psikososial, spiritual, dan ekonomi
-        Hubungan ibu,suami, dan keluarga baik
-        Pengambilan keputusan adalah suami
-        Ibu dan keluarga berharap dan selalu berdoa agar kehamilannya berjalan dengan normal
e.       Pemeriksaan Fisik
1)      Keadaan umum
-        Penampilan ibu baik, emosi stabil
-        BB sebelum hamil  : 45 kg
-        BB selama hamil     : 52 kg
-        Lila                         : 26 cm
2)      Kesadaran komposmentis
3)      Tanda-tanda vital
-        TD              : 120/70 mmHg
-        N                 : 84x/m
-        S                 : 36.4ºC
-        P                 : 20x/m
4)      Kepala dan rambut
-        Inspeksi      : warna hitam,tidak rontok, dan tidak kering
-        Palpasi        : tidak ada nyeri tekan
5)      Wajah
-        Inspeksi      : tidak ada cloasma gravidarum
-        Palpasi        : tidak ada nyeri tekan
6)      Mata          
-        Inspeksi      : simetris kiri dan kanan
-        Palpasi        : tidak ada nyeri tekan
7)      Hidung      
-        Inspeksi      : simetris kiri dan kanan
-        Palpasi        : tidak ada nyeri tekan dan polip



8)      Mulut dan gigi
-        Inspeksi      : bibir lembab tidak pecah-pecah, mulut tampak bersih, tidak ada karies, dan tidak ada gigi yang tercabut
9)      Telinga       
-        Inspeksi      : simetris kiri dan kanan
10)  Leher         
-        Inspeksi      : tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
-        Palpasi        : tidak ada pembesaran kelenjar limfe dan vena jugularis
11)  Payudara    
-        Inspeksi      : simetris kiri dan kanan, putting susu terbentuk, areola tampak hiperpigmentasi
-        Palpasi        :  tidak ada nyeri tekan
12)  Abdomen
-        Inspeksi      :
·         tidak ada bekas operasi, tampak striae albicans, pembesaran perut tidak sesuai umur kehamilan
·         melintang, perut membuncit ke samping
-        Palpasi        :
Leopold I    : TFU 1jr bawah pst
Leopold II  : Kiri : Bulat, keras,melenting, Kanan : Kurang Bulat, lunak, kurang melenting
Leopold III : kosong
Leopold IV : kosong
13)  Ekstremitas
-        Atas                        : simetris kiri dan kanan, tidak ada oedema
-        Bawah        : refleks patella kiri dan kanan (+)


f.       Pemeriksaan Laboratorium
·         HB                  : 11gr%
·         Albumin          : negatif
·         Reduksi           : negatif
Langkah II. Identifikasi Diagnosa/Masalah Aktual
Ny.”M” dengan GIVPIIA1, UK 29 Minggu dengan kelaianan letak lintang
1.      GIVPIIA1
DS           : ibu mengatakan hamil yang keempat dan pernah mengalami keguguran 1 kali
DO      :
-        tampak striae albicans
-        tampak perut membesar dan tonus otot tampak mengendor
-        teraba bagian janin saat dipalpasi

Analisa dan interpretasi data
            ibu menyampaikan bahwa ibu hamil yang keempat, didukung dengan striae albicans dan tonus otot perut agak kendor karena sudah mengalami peregangan sebelumnya.
(Sarwono, prawiharjo, ilmu kebidanan hal.186)

2.      Gestasi 29 Minggu
DS       : Ibu mengatakan HPHT tanggal 8-9-2011
DO      : TFU 1jr bawah pst

Analisa dan interpretasi data
Dengan menggunakan  rumus Neagle maka dari HPHT tanggal 8-9-2011 sampai dengan tanggal 28-4-2012 maka gestasi 29 minggu (obstetri fisiologi, hal 162)
Apabila TFU tidak sesuai umur kehamilan menandakan bahwa kehamilan berlangsung tidak normal (obstetric fisiologi, hal 162)
3.      Letak lintang
DS         : Ibu mengatakan ibu mengalami nyeri tekan di perut sebelah kiri dan terasa gerakan janin di sebelah kanan.
DO      :
-        Palpasi leopold II,       :
Kiri : Bulat, keras,melenting,
Kanan : Kurang Bulat, lunak, kurang melenting.
-        Leopold III dan IV Kosong
-        Auskultasi djj terdengar jelas pada kuadran kiri di sekitar pusat, frekuensi 140x/menit.

Analisa dan interpretasi data
Pada pemeriksaan abdomen, sumbu panjang janin teraba melintang, tidak teraba “pole” pada pelvis inlet sehingga teraba kosong.(Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Hal. 197)

Langkah III. Antisipasi Diagnosa/Masalah Potensial
Potensial terjadi persalinan letak lintang
DS       : umur kehamilan 7 bulan lebih
DO      :
-        Leopold I        : TFU 1jr bawah pst
-        Leopold II       : Kiri : Bulat, keras,melenting, Kanan : Kurang Bulat,  lunak, kurang melenting



Analisa dan interpretasi data
Prognosis pada kehamilan letak lintang sangat dipengaruhi oleh riwayat pemeriksaan kehamilan, kecepatan penegakkan diagnosa dan sarana-prasarana kesehatan yang ada. Semakin lambat diagnosa letak lintang ditegakkan, maka kemungkinan bayi akan tetap berada dalam posisi lintang pada saat persalinan akan semakin besar.( http://abdi-midwife.blogspot.com/2011/11/asuhan-kebidanan-dengan-kelainan-letak.html)

Langkah IV. Tindakan Emergency/Kolaborasi
Kolaborasi dengan dokter ahli kandungan untuk pemeriksaan USG.
Langkah V. Rencana Tindakan
Diagnosa         : Ny.”M” dengan GIVPIIA1, UK 29 Minggu dengan kelaianan letak lintang
Tujuan                         : Kehamilan tetap berlangsung normal hingga persalinan  dimulai
Kriteria            :
1.      Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan
2.      Kelainan letak lintang teratasi
3.      Ibu dapat beradaptasi dengan kehamilannya yang letak lintang dan tidak merasa khawatir
TTV normal
-        TD                   : 120/70 mmHg           (normal 120/80mmHg)
-        N                     : 84x/m                        ( normal 60-80x/menit)
-        S                      : 36.4ºC                       (normal 36,5ºC
-        P                      : 20x/m                        (normal 18-24x/menit)
4.      Pergerakan janin kuat dan teratur (1x dalam 1 jam, minimal 10x dalam 10 jam)
5.      DJJdalam batas normal (120-160x/menit)
Intervensi
a)      Jelaskan tindakan yang akan dilakukan pada ibu
Rasional          : dengan pemberian penjelasan tentang prosedur yang akan dilakukan, maka ibu akan mengerti sehingga mau bekerja sama dengan petugas kesehatan dalam melakukan tindakan pengobatan/pemulihan utamanya dalam hal tindakan.
b)      Lakukan pemeriksaan fisik
Rasional          : untuk mengetahui keadaan ibu secara umum berdasarkan hasil pemeriksaan
c)      Jelaskan hasil pemeriksaan
Rasional          : dengan memberikan penjelasan kepada ibu tentang hasil pemeriksaannya,dengan begitu ibu akan mengetahui tentang keadaannya
d)     Berikan HE pada ibu tentang gizi seimbang dan personal hygiene
Rasional          : dengan memberikan HE tentang gizi seimbang dan personal hygiene pada ibu, maka ibu akan mengerti dan memperhatikan gizinya serta kebersihan dirinya.
e)      Anjurkan pada ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe
Rasional          : suplemen zat besi dapat membantu meningkatkan kadar Hb ibu disamping intake makanan yang mengandung zat besi.
f)       Diskusikan tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
a)      Perdarahan jalan lahir
b)      Perdarahan disertai nyeri/tanda nyeri
c)      Terdapat perubahan/penurunan gerakan janin
d)     Timbul bengkak terutama pada wajah dan tungkai
e)      Penglihatan kabur
f)       Demam/panas tinggi
g)      Muntah terus-mennerus
h)      BAB lebih dari 4x dan cair
i)        Keluar air ketuban sebelum waktunya
Rasional           : dengan memberitahu ibu tentang tanda bahaya dalam kehamilan, ibu akan mengerti dan melakukan anjuran bidan/dokter jika mengalami salah satu tanda bahaya (tidak terlambat dalam perjalanan, tidak terlambat dalam pengambilan Keputusan, dan tidak terlambat dalam pengobatan)
g)      Anjurkan ibu untuk menghitung gerakan janin
Rasional          : dengan menganjurkan ibu untuk menghitung gerakan janinnya, ibu dapat mengontrol sendiri gerakan janinnya
h)      Siapkan fisik dan mental ibu dengan memberikan konseling pada ibu bahwa walaupun letak janinnya tidak berubah(letak lintang) tetapi persalinan dapat berlangsung normal asal bersalin di puskesmas/RS yang memiliki peralatan lebih lengkap dan tenaga yang terampil.
Rasional          : persalinan letak lintang dapat berlangsung secara pervaginam,berbeda dengan presentasi kepala sehingga harus dilakukan di puskesmas/RS yang memiliki peralatan lengkap dan ditolong oleh tenaga kesehatan (bidan/dokter) yang terampil dalam pertolongan persalinan letak lintang.
i)        Diskusikan tentang persiapan persalinan dan kelahiran serta persiapan ibu jika timbul komplikasi
Rasional          : hal ini akan membantu ibu agar siap, terutama mengenai tempat persalinan, penolong persalinan, biaya yang disiapkan, serta keluarga yang mendampinginya selama berada di RS/PKM dan juga yang akan menjaga rumahnya. Ibu juga akan siap jika nantinya timbul komplikasi pada saat persalinan/kelahiran
j)        Anjurkan ibu untuk datang kembali 1 minggu kemudian
Rasional          : untuk memantau  pertumbuhan dan perkembangan janin serta keadaan ibu dan mendeteksi adanya kelainan dalam kehamilan.


DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE PATOLOGI
PADA NY.”M” GESTASI 29 MINGGU DENGAN LETAK LINTANG
                                                                                               
No. Register                : 28 13 44
Tanggal kunjunagn      : 28 April 2012, pukul 09:30 wita
Tanggal pengkajian     : 28 April 2012, pukul 11:00 wita
Pengkaji                      : Sri Wahyuni M

A.    Identitas Data dasar
Identitas suami/istri
Nama          : Ny.”M”         /           Tn. “G”
Umur          : 34 Thn           /           36 Thn
Nikah          : ±9 Thn
Suku           :Bugis              /           Bugis
Agama        : Islam             /           Islam
Pendidiikan            : S1                  /           S1
Pekerjaan    : PNS               /           PNS
Alamat        : Jalan Bila Selatan

B.     Klasifikasi data
1.      Data Subjektif (S)
-        GIVPIIA1
-        HPHT tanggal 8-9-2011, HTP 15-6-2012
-        Ibu mengatakan gerakan janinnya sudah dapat dirasakan sejak umur kehamilan 4 bulan
-        Ibu mengatakan telah mendapat imunisasi TT sebanyak 2 kali
-        Ibu mengatakan perut sebelah kiri sering terasa nyeri  seperti ada tekanan dari dalam dan bila diraba sedikit menonjol, sedangkan perutnya sebelah kanan  sering terasa ada gerakan janin yang menendang
-        Ibu mengatakan tidak pernah mengkonsumsi obat-obatan selama hamil kecuali resep dari dokter dan pengetahuan dokter
-        Ibu mengatakan cemas dengan kehamilannya

2.      Data Objektif (O)
a.       Kesadaran ibu komposmentis
b.      BB sebelum hamil       : 45 kg
c.       BB selama hamil         : 52 kg
d.      Lila                              : 26 cm
e.       Palpasi Leopold
·         Leopold I : TFU 1jr bawah pst
·         Leopold II            : Kiri : Bulat, keras,melenting, Kanan : Kurang Bulat, lunak, kurang melenting
·         Leopold III          : kosong
§  Leopold IV          : kosong
f.       Tanda-tanda vital
-        TD              : 120/70 mmHg
-        N                 : 84x/m
-        S                 : 36.4ºC
-        P                 : 20x/m
g.      Hb                               : 11gr%



3.      Assesment (A)
Ny.”M” dengan GIVPIIA1, UK 29 Minggu dengan kelaianan letak lintang.
Potensial terjadi persalinan letak lintang

4.      Planning (P)
a)      Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan pada ibu
-          ibu mengerti dengan tindakan  yang dijelaskan
b)      Melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui keadaan ibu secara umum berdasarkan hasil pemeriksaan
-          Pemeriksaan fisik telah dilakukan
c)      Menjelaskan hasil pemeriksaan
-          Ibu telah mengetahui hasil pemeriksaan
d)     Memberikan HE pada ibu tentang gizi seimbang dan personal hygiene
-          Ibu telah mengerti tentang gizi seimbang dan personal hygiene
e)      Menganjurkan pada ibu untuk tetap mengkonsumsi tablet Fe selama hamil
-          Ibu bersedia mengkonsumsi tablet Fe selama hamil
f)       Mendiskusikan tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
1.      Perdarahan jalan lahir
2.      Perdarahan disertai nyeri/tanda nyeri
3.      Terdapat perubahan/penurunan gerakan janin
4.      Timbul bengkak terutama pada wajah dan tungkai
5.      Penglihatan kabur
6.      Demam/panas tinggi
7.      Muntah terus-mennerus
8.      BAB lebih dari 4x dan cair
9.      Keluar air ketuban sebelum waktunya
-          Ibu mengerti dengan tanda-tanda bahaya tersebut    
g)      Menganjurkan ibu untuk menghitung gerakan janin
-          ibu bersedia melakukannya
h)      Menyiapkan fisik dan mental ibu dengan memberikan konseling pada ibu bahwa walaupun letak janinnya tidak berubah(letak lintang) tetapi persalinan dapat berlangsung normal asal bersalin di puskesmas/RS yang memiliki peralatan lebih lengkap dan tenaga yang terampil.
-          Ibu mengerti dengan hal tersebut
i)        Mendiskusikan tentang persiapan persalinan dan kelahiran serta persiapan ibu jika timbul komplikasi
-          Ibu telah melakukan persiapan persalinan jika timbul komplikasi